Ketua Komunitas Seni Budaya Grabag Hadiri Undangan UNESCO di Situs Warisan Dunia Borobudur

POTRET MAGELANG
15 Des 2025 09:05
2 menit membaca

MAGELANG – Ketua Komunitas Seni Budaya Grabag, Joetex Al Fajar, menghadiri undangan dari UNESCO dalam kegiatan Pameran Arsitektur Vernakular bertajuk “Omah Jawa Mbuduran” yang digelar di Balkondes Giritengah, kawasan Situs Warisan Dunia Borobudur, Kabupaten Magelang.

Pameran tersebut menjadi ruang temu berbagai pemangku kepentingan yang peduli terhadap pelestarian arsitektur tradisional dan kebudayaan lokal, khususnya nilai-nilai kearifan lokal Jawa yang masih lestari hingga kini.

Dalam kesempatan tersebut, Joetex Al Fajar juga menjalani agenda audiensi dan diskusi dengan sejumlah pihak strategis, di antaranya Ibu Moe Chiba, Kepala Unit Kebudayaan Kantor Regional UNESCO Jakarta, Ibu Febriyanti S dari Pusat Dokumentasi Arsitektur Indonesia (PDAI), perwakilan Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, serta pihak-pihak lain yang memiliki perhatian terhadap pelestarian dan pengembangan seni budaya.

Audiensi tersebut membahas peluang kolaborasi dan penguatan peran komunitas lokal dalam menjaga keberlanjutan seni dan budaya, termasuk upaya pelestarian dan pengembangan seni budaya di Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.

Joetex Al Fajar menyampaikan bahwa kehadirannya dalam forum internasional tersebut menjadi momentum penting bagi komunitas seni daerah untuk lebih dikenal dan dilibatkan dalam agenda kebudayaan yang lebih luas.

“Ini adalah kesempatan yang sangat berharga bagi kami sebagai pelaku dan pegiat seni budaya di daerah. Kami berharap seni budaya lokal, khususnya dari Grabag, bisa mendapatkan ruang, dukungan, dan perhatian lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Joetex.

Ia menambahkan, sinergi antara komunitas seni, pemerintah, dan lembaga internasional seperti UNESCO menjadi kunci penting dalam menjaga keberlangsungan warisan budaya agar tetap hidup dan relevan di tengah perkembangan zaman.

Kegiatan Pameran Arsitektur Vernakular “Omah Jawa Mbuduran” sendiri diharapkan mampu meningkatkan kesadaran publik terhadap pentingnya pelestarian arsitektur tradisional sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas budaya bangsa. (Azh)